1. Perusahaan Perlu Fasilitas – Untuk bisa
beroperasi secara maksimal, semua perusahaan perlu berbagai macam
fasilitas (tanah, gedung/bangunan, peralatan, mesin, furniture &
fixture, kendaraan, dan lain sebagainya). Fasilitas yang dibutuhkan
bervariasi baik dalam jumlah, ukuran, maupun nilai—tergantung bidang
usaha dan skalanya.
2. Fasilitas Adalah Kekayaan Perusahaan –
Fasilitas-fasilitas itu adalah bagian dari kekayaan perusahaan sehingga
disebut “aset/aktiva” (bersama dengan kekayaan lainnya: kas, piutang dan
persediaan.)
3. Fasilitas Perusahaan Tidak Untuk Dijual – Dengan
prinsip ‘going concern’ akuntansi mengasumsikan bahwa perusahaan
didirikan untuk beroperasi dalam jangka waktu yang lama dan
berkesinambungan, oleh sebab itu maka fasilitas-fasilitas ini dianggap
sebagai aktiva yang “tetap” digunakan (tidak untuk dijual) dalam jangka
waktu lama—sampai fasilitas ini tidak bisa digunakan atau tidak
diperlukan lagi. Oleh sebab itu, maka fasilitas ini disebut sebagai “aktiva tetap.”
4. Masa Penggunaan Aktiva Tetap Terbatas - Meskipun dimaksudkan untuk digunakan selamanya, seacara alamiah, aktiva tetap memiliki batas waktu penggunaan produktif. Computer untuk kantor misalnya, meskipun dimaksudkan untuk dipakai selamanya, tetap saja komputer tersebut hanya bisa dipakai selama 5 tahun. Keburu rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi. Dalam akuntansi, lamanya masa produktif suatu aktiva tetap disebut dengan “umur ekonomis” (economical life time.) Masing-masing aktiva tetap memiliki umur ekonomis yang berbeda.
Dari konsep dasar di atas bisa disimpulkan bahwa: yang disebut dengan
aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang diperoleh tidak
dimaksudkan untuk dijual, melainkan digunakan dalam jangka panjang untuk
memperlancar operasional perusahaan.
Perjalanan Waktu Aktiva Tetap (Fixed Asset Timelines)
Karena aktiva tetap digunakan dalam jangka panjang, maka aktiva tetap
mengalami berbagai macam kejadian (event). Jika profile facebook anda
sekarang sudah memiliki timelines, aktiva tetap sejak dahulu
sudah memiliki—yang berupa catatan perjalanan sejak pertama hadir di
dalam perusahaan hingga tidak digunakan lagi.
Catatan perjalanan waktu (timelines) aktiva tetap seperti di bawah ini (yg
di sebalah kiri adalah kejadian-kejadian yang dialami oleh aktiva
tetap, sedangkan yg di sebelah kanan adalah jurnal pengakuannya):
Seperti nampak dalam timelines, secara garis besar, perjalanan waktu aktiva tetap melewati 3 fase (perhatikan yang di sisi kiri):
1. Aktiva Tetap “Diperoleh” – Aktiva tetap bisa
diperoleh dengan berbagai cara: (a) dibeli; (b) dibangun; (c) sewa; (d)
setoran modal; (e) hibah/sumbangan; dan (d) pertukaran. Pada saat
diperoleh (apapun caranya) bisa jadi ada ongkos kirim, bisa jadi ada bea
notaries, bisa hadi ada fee untuk makelar. Disamping itu, sebelum
aktiva tetap yang diperoleh bisa digunakan dalam operasional perusahaan
bisa jadi mengalami bisa jadi proses perbaikan terlebih dahulu, bisa
jadi perlu diinstalasi. Apapun kejadian yang terjadi di fase ini
(sebelum memasuki fase berikutnya) dianggap masa perolehan.
2. Aktiva Tetap “Digunakan” – Setelah aktiva
diperoleh, maka aktiva tetap mulai digunakan. Sepanjang fase penggunaan,
aktiva tetap mengalami berbagai kejadian: (a) nilainya menyusut; (b)
direvaluasi; (c) diperbaiki; (d) ganti komponen; dan seterusnya,
perhatikan timelines di atas.
3. Aktiva Tetap “Ditarik” dari pengunaan – Aktiva
tetap “ditarik” atau dihentikan dari pengunaan adalah fase terakhir yang
dilewati oleh aktiva tetap. Ada berbagai kemungkinan alasan mengapa
suatu aktiva tetap ditarik dari pengunaannya, diantaranya (yang paling
lumrah) yaitu: (a) sudah tidak bisa digunakan lagi; (b) sudah tidak
dibutuhkan lagi; (c) perusahaan berhenti beroperasi karena alasan
tertentu—bangkrut misalnya. Cara penarikannya pun bisa bermacam-macam:
(a) dibuang; (b) dijual; atau (c) ditukar.
Masalah-masalah akuntansi aktiva tetap hanya ada di seputaran
timelines ini—bermula sejak suatu aktiva tetap “diperoleh” hingga
“ditarik” dari penggunaannya. Seperti terhadap event-event ekonomis
lainnya, pada setiap kejadian dari masing-masing fase yang dilewati oleh
aktiva tetap, akuntansi juga melakukan fungsinya, yaitu:
- Mengukur;
- Mencatat; dan
- Melaporkan
Setiap kejadian yang dialami oleh aktiva tetap di masing-masing fase
memerlukan perlakuan (pencatatan, pengukuran dan penyajian laporan) yang
berbeda. Nah bagaimana perlakuan akuntansi aktiva tetap untuk setiap
kejadian di masing-masing fase ini? Bagimana pengakuan dilakukan untuk
masing-masing kejadian? Berapa besarnya nilai yang diakui? Bagaimana
menyajikannya di dalam laporan keuangan?
Inilah masalah-masalah akuntansi aktiva tetap yang terus berulang dari
waktu-ke-waktu.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus