(Portal Belajar Ekonomi SMAN 4 Cilegon)

Blog ini merupakan Media online Mapel Ekonomi SMAN 4 Cilegon * ©2020



Blog ini merupakan Media online Mapel Ekonomi SMAN 4 Cilegon * Selamat Datang di Tahun Pelajaran 2023/2024 * ©2023

Prinsip Akuntansi dan Konsep Dasar Laporan Keuangan

 1. Prinsip Akuntansi

Dalam menyusun informasi akuntansi, kita harus berpegang pada prinsip dasar berikut ini:

a.  Basis Akrual (Accrual Basic). yaitu pencatatan transaksi dicatat pada saat terjadinya peristiwa ekonomi

b. Kelangsungan Usaha (Business Continuity) yaitu Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya tentunya berupaya untuk melaksanakan kegiatan perusahaan secara berkesinambungan atau terus-menerus.

c.  Kesatuan Usaha (Business Entity) yaitu perusahaan merupakan suatu kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak yang berkepentingan dengan sumber perusahaan.

d. Pengaitan Biaya (Relevancy)

e.  Harga Perolehan (Historical Cost) yaitu Setiap transaksi pembelian satu barang harus dicatat sebesar harga perolehan tersebut. Sebagai sebuah contoh, misalnya pada saat Anda ingin membeli laptop, harga yang ditawarkan sebesar Rp 10.000.000,- setelah terjadi proses tawar menawar dengan penjual maka harga tersebut didapat dengan harga Rp 9.500.000,-. Dari kejadian yang diceritakan tersebut yang menjadi harga perolehan laptop yang harus dicatat adalah Rp 9.500.000,-, sehingga yang dicatat dalam pencatatan muncul dengan angka Rp 9.500.000,-


2. Konsep Dasar Laporan Keuangan 

a. Konsep Entitas Usaha 

   Konsep entitas usaha penting karena membatasi data transaksi dalam sistem akuntansi terhadap data yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. 

   Konsep ini menghendaki pemisahan secara tegas antara perusahaan dengan pemilik. Untuk perusahaan perseorangan dan usaha bersama hendaknya dibuat satu pos yang menjelaskan hubungan antara pemilik dan perusahaan, seperti rekening prive (pengambilan pribadi). Pemindahan harta dari perusahaan ke pemilik harus melalui transaksi pembagian laba.

 b. Konsep Kelangsungan Usaha 

  Konsep ini menghendaki adanya dasar pemikiran bahwa suatu perusahaan didirikan untuk jangka waktu tak terbatas.

c. Konsep Dasar Keuangan 

  Konsep ini menghendaki agar penyusunan laporan keuangan menggunakan kesatuan unit pelaporan (unit keuangan setempat antara lain: rupiah, dollar, dan sebagainya) sehingga ada kesatuan pemahaman dari pembaca laporan keuangan. 

d. Konsep Realisasi Penghasilan 

  Konsep ini menyatakan bahwa realisasi penghasilan adalah ketika adanya penjualan atau penyerahan jasa, bukan saat pembayarannya. 

e. Konsep Harga Pokok 

   Konsep ini menghendaki adanya pengukuran aset sebesar nilai perolehan awal (historical cost) dan pengakuan kewajiban sebesar nilai yang harus dibayar ketika jatuh tempo. 

f. Konsep Membandingkan antara Penghasilan dan Biaya 

   Konsep ini menghendaki adanya ketetapan dalam menandingkan penghasilan satu periode buku dengan biaya untuk memperoleh penghasilan tersebut. Penghasilan yang melebihi satu periode tidak diperkenankan untuk ditandingkan dengan biaya yang melebihi satu periode. 

g. Konsep Konsistensi 

   Konsep ini menghendaki penggunaan metode-metode secara tepat dari satu periode ke periode selanjutnya. Jika terpaksa diadakan perubahan untuk memberi manfaat pada laporan keuangan, maka harus diberikan penjelasan mengenai pengaruhnya terhadap laporan tersebut. 

h. Konsep Penjelasan/Pengungkapan 

  Konsep ini menghendaki agar laporan keuangan mencakup informasi yang diperlukan untuk penyajian yang terbuka, sehingga tidak membuat pembaca keliru menafsir laporan keuangan tersebut. 

i. Konsep Materialitas 

   Materialitas merupakan pelengkap dari konsep penjelasan. Dalam konsep ini dikehendaki bahwa hal-hal yang material (dipandang berbobot), baik jumlah maupun keadaannya, memerlukan penjelasan yang memadai. 

j. Konsep Hati-hati 

   Dalam laporan keuangan tidak diperkenankan menunjukkan aset di atas harga pokoknya, demikian juga kewajiban. Konsep ini menghendaki kecenderungan minimalisasi pencantuman modal, yaitu dengan menetapkan bahwa laba atau penghasilan tidak bisa diakui sebelum direalisasi, sedangkan rugi/kewajiban harus diakui begitu bisa diperkirakan. 

k. Konsep Biaya 

1) Konsep objektivitas. Konsep ini menghendaki bahwa semua pos yang dicantumkan dalam laporan keuangan harus didukung oleh bukti-bukti yang objektif (bukti yang dapat diterima kebenarannya). 

2) Konsep unit pengukuran. Yaitu seluruh informasi utama dalam laporan keuangan itu diukur dengan satuan ukur uang

Dengan mengacu pada prinsip-prinsip dasar akuntansi tersebut maka proses kegiatan akuntansi meliputi tahapan-tahapan berikut ini.



a. tahap pencatatan transaksi, meliputi penyusunan atau pembuatan bukti-bukti pembukuan atau transaksi, baik transaksi internal maupun transaksi eksternal,penjurnalan (journalizing), baik jurnal umum maupun jurnal khusus, dan pemindahbukuan (posting) ke buku besar, baik ke buku besar utama atau buku besar pembantu.

b. Tahap pengikhtisaran meliputi neraca saldo, jurnal penyesuaian, kertas kerja, jurnal penutup, dan neraca saldo setelah penutupan.

c.  tahap penyajian laporan keuangan, meliputi penyajian Laporan Laba-Rugi (income statement), Pencatatan Penutup (closing entries), Penyajian Laporan Perubahan Modal/Ekuitas (statement of changes in equity), Penyajian Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Penyajian Laporan Arus Kas (statement of cash flow), dan Pencatatan Pembalik (reversing entries) jika diperlukan.

(Modul Ekonomi SMA XII, Kemendikbud)


Share:
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer

Label

akuntansi (19) APBN/APBD (2) download (3) ekonomi (21) ekonomika (9) gallery (2) guru (1) inflasi (1) kelas X (9) kelas XI (16) kelas XII (18) kisah (2) konvensional (2) kurikulum (2) literasi finansil (1) me (1) misc (1) pendidikan (2) perundangan (3) sejarah (2) silabus (1) soal (1) SPE (3) syariah (2) tugas (6)

Recent Posts

Waktu Sholat